Kamis, 12 Mei 2011

ASUHAN BAYI BARU LAHIR

BAB II
ASUHAN BAYI BARU LAHIR
Pengkajian pada bayi baru lahir dapat dilakukan segera setelah lahir yaitu untuk mengkaji penyesuaian bayi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap untuk mengetahui normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan.
1. Pengkajian segera BBL
a. Penilaian awal
Nilai kondisi bayi :
• APAKAH BAYI MENANGIS KUAT/BERNAFAS TANPA KESULITAN ?
• APAKAH BAYI BERGERAK DG AKTIF/LEMAS?
• APAKAH WARNA KULIT BAYI MERAH MUDA, PUCAT/BIRU?
APGAR SCORE
• Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek)
• Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)
Dilakukan pada :
• 1 menit kelahiran yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan.
• Menit ke-5
• Menit ke-10 : penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologis
SKOR APGAR
TANDA 0 1 2
Appearance Biru,pucat Badan pucat,tungkai biru Semuanya merah muda
Pulse Tidak teraba < 100 > 100
Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat
Activity Lemas/lumpuh Gerakan sedikit/fleksi tungkai Aktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan
Respiratory Tidak ada Lambat, tidak teratur Baik, menangis kuat
Prosedur penilaian APGAR
• Pastikan pencahayaan baik
• Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya
• Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya
• Ulangi pada menit kelima
• Ulangi pada menit kesepuluh
• Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai
Penilaian
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2. Nilai tertinggi adalah 10 yaitu
• Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik
• Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi
• Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi
b. Tanda-tanda bayi baru lahir sehat :
1. bayi lahir segera menangis
2. bayi bergerak aktif
3. warna kulit seluruh tubuh kemerahan
4. bayi bisa menghisap ASI dengan kuat
5. Berat lahir 2,5-4 kg
c. Asuhan segera Bayi Baru Lahir
Adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dg sedikit bantuan/gangguan. Oleh karena itu PENTING diperhatikan dlm memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dg kulit ibu sesegera mungkin.
a. Membersihkan jalan nafas
1). Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dg handuk di atas perut ibu
2). Bersihkan darah/lendir dr wajah bayi dg kain bersih & kering/ kassa
3). Periksa ulang pernafasan
4). Bayi akan segera menagis dlm waktu 30 detik pertama setelah lahir
jika tidak dapat menangis spontan dallakukan :
1). letakkkan bayi pada posisi terlentang di t4 yg keras & hangat
2). gulung sepotong kain & letakkan di bwh bahu shg leher bayi ekstensi
3). bersihkan hidung, rongga mulut, & tenggorokan by dg jari tangan yg dibungkus kassa steril
4). tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x/ gosok kulit by dg kain kering & kasar
Kebiasaan yang harus dihindari
LANGKAH-LANGKAH ALASAN TIDAK DIANJURKAN
Menepuk pantat bayi Trauma/cedera
Menekan dada Patah, pneumothorax, gawat nafas, kematian
Menekan kaki bayi ke bagian perutnya Merusak pembuluh darah dan kelenjar pada hati/limpa, perdarahan
Membuka sphincter anusnya Merusak /melukai sphincter ani
Menggunakan bungkusan panas/dingin Membakar/hipotermi
Meniupkan oksigen/udara dingin pada tubuh/wajah bayi Hipotermi
Memberi minuman air bawang Membuang waktu, karena tindakan resusitasi yang tidak efektif pada saat kritis
Penghisapan lendir
• Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yg steril, sediakan juga tabung oksigen & selangnya
• Segera lakukan usaha menghisap mulut & hidung
• Memantau mencatat usaha nafas yg pertama
• Warna kulit, adanya cairan / mekonium dlm hidung / mulut hrs diperhatikan
b. Perawatan tali pusat : setelah plasenta lahir & kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat
Cara :
• celupkan tangan yg masih mggnakan sarung tangan ke dlm klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya
• bilas tangan dengan air matang /DTT
• keringkan tangan (bersarung tangan)
• letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat
• ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dr pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan
• Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dg simpul kunci dibagian TP pd sisi yg berlawanan
• Lepaskan klem penjepit & letakkan di dlm larutan klorin 0,5%
• Selimuti bayi dg kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup
c. Mempertahankan suhu tubuh
Dengan cara :
• Keringkan bayi secara seksama
• Selimuti bayi dg selimut/kain bersih, kering & hangat
• Tutup bagian kepala bayi
• Anjurkan ibu untuk memeluk & menyusukan bayinya
• Lakukan penimbangan stl bayi mengenakan pakaian
• Tempatkan bayi di lingk yg hangat
d. Pencegahan infeksi
• Memberikan obat tetes mata/salep
• diberikan 1 jam pertama by lahir yaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%.
• Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin & langsung diteteskan pd mata bayi segera stl bayi lahir
BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatannya.
• Cuci tangan sebelum & setelah kontak dengan bayi
• Pakai sarung tangan bersih pd saat menangani bayi yg blm dimandikan
• Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastukan dlm keadaan bersih
• Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yg digunakan untuk bayi dlm keadaan bersih
• Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop & benda2 lainnya akan bersentuhan dg bayi dlm keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)
2. Asuhan bayi baru lahir 1-24 jam pertama kelahiran
Tujuannya adalah mengetahui aktivitas bayi normal/tdk & identifikasi masalah kesehatan BBL yg memerlukan perhatian keluarga & penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan
Pemantauan 2 jam pertama meliputi :
• Kemampuan menghisap (kuat/lemah)
• Bayi tampak aktif/lunglai
• Bayi kemerahan /biru
Sebelum penolong meninggalkan ibu, harus melakukan pemeriksaan & penilaian ada tidaknya masalah kesehatan terutama pada :
• Bayi kecil masa kehamilan/KB
• Gangguan pernafasan
• Hipotermia
• Infeksi
• Cacat bawaan/trauma lahir
Jika tidak ada masalah maka :
a. lanjutkan pengamatan pernafasan, warna & aktivitasnya
b. Pertahankan suhu tubuh bayi dg cara :
• hindari memandikan min. 6 jam/min suhu 36,5 c
• bungkus bayi dengan kain yg kering & hangat, kepala bayi harus tertutup
c. Lakukan pemeriksaan fisik
• gunakan tempat yg hangat & bersih
• cuci tangan sebelum & sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan & bertindak lembut
• LIHAT, DENGAR, & RASAkan
• Rekam /catat hasil pengamatan
• jika ditemukan faktor risiko/masalah segera Cari bantuan lebih lanjut
d. Pemberian vitamin K
• untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vit. K
• Bayi cukup bulan/normal 1 mg/hari peroral selama 3 hari
• Bayi berisiko 0,5mg – 1mg perperenteral/ IM
e. Identifikasi BBL
• Peralatan identifikasi BBL harus selalu tersedia
• Alat yg digunakan; kebal air, tepi halus dan tidak melukai, tdk mudah sobek dan tdk mudah lepas
• Harus tercantum ; nama bayi (Ny) tgl lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu
• Di tiap tempat tidur harus diberi tanda dg mencantumkan nama, Tgl lahir, nomor identifikasi
3. Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi :
1). Pemberian nutrisi
• Berikan asi seserig keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh)
• Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam
• Pastikan bayi mendapat cukup colostrum selama 24 jam. Colostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium.
• Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan
2). Mempertahankan kehangatan tubuh bayi
• Suhu ruangan setidaknya 18 - 21ÂșC
• Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu
• Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas)
3). Mencegah infeksi
• Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB
• Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.
• Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari
• Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih , hangat, dan sabun setiap hari.
• Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu
4. Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua
• Pernafasan sulit/ > 60x/menit
• Suhu > 38 °C atau <37
• Warna kulit biru/pucat
• Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek, sering warna hijau tua, ada lendir darah
• Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk
• Tidak berkemih dalam 3 hari, 24 jam
• Mengigil, tangis yg tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang

5. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi atau anak terhadap penyakit tertentu. Berikan immunisasi BCG, Polio dan Hepatis B yaitu
1) BCG
a. Tujuan
Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC
b. Jadwal pemberian
Bayi berumur 0-11 bulan, tapi dengan dosis 0,05 cc. Vaksinasi diulang pada umur 5 tahun
c. Diberikan secara intracutan pada lengan kanan keatas
d. Efek samping
Penyuntikan secara intradermal yang benar akan menimbulkan ulkus lokal yang supervialal 3 minggu setelah penyuntikan, ulkus yang biasa tertutup krusta akan sembuh dalam 2-3 bulan dan meninggalkan parut bulat dengan diameter 4-8 mm. Apabila dosis terlalu tinggi maka ulkus yang timbul semakain besar, namun apabila penyutikan terlalu dalam, parut yang terjadi tertarik ke dalam.
2) Hepatitis B
a. Tujuan
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap virus hepatitis
b. Jadwal pemberian
Pada usia 0-1 bulan, dianjurkan pad usia 0-7 hari. Kemudian pada usia 2-¬3 bulan.
c. Diberikan secara IM di paha bayi dengan dosis 0,5 cc
d. Efek samping yang terjadi biasanya ringan, berupa nyeri, panas, mual nyeri sendi dan otot
3) P olio
a. Tujuan
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis
b. Jadwal pemberian
Pada bayi umur 2-3 bulan, diberikan sebanyak 3 kali pemberian dengan dosis 2 tetes dengan interval 4 minggu. Pemberian ulang pada umur 1,5 -¬ 2 tahun dan menjelang umur 5 tahun
c. Efek samping
Setelah vaksinasi sebagian kecil resipen dapat mengalami gejala-gejala pusing, diare ringan, dan otot
6. Memandikan Bayi baru lahir :
1. pada saat lahir, bayi tidak boleh segera dimandikan.
2. bayi dimandikan paling cepat 6 jam setelah lahir.
3. mandikan dengan air hangat, diruangan yang hangat.
4. mandikan dengan cepat : bersihkan muka, leher dan ketiak dengan air dan sabun.
5. keringkan seluruh tubuh dengan cepat.
6. pakaikan baju, topi dan dibungkus dengan selimut
7. bayi tidak boleh di bedong terlalu ketat. bahkan teori sekarang, bayi tidak di perbolehkan di bedong.
8. jangan memandikan bayi jika demam atau pilek.
Selalu menjaga kebersihan bayi :
jika bayi kencing atau buang air besar, bersihkan dengan air, segera keringkan dan kenakan pakaian...
7. Jadwal Kunjungan
1. Kunjungan I pada hari pertama sampai hari ketujuh ( sejak enam jam setelah lahir sampai 7 hari)
1) Setelah 6 jam dari kelahiran bidan melanjutkan pengamatan terhadap pernafasan, warna, tingkat aktifitas, suhu tubuh dan perawatan untuk setiap penyulit yang muncul. Rujuk kedokter bila tampak tanda bahaya dan penyulit. Jika bayi sudah cukup hangat (minimal 36,5°C) bidan memandikan bayi dan melakukan perawatan talipusat. Bidan juga mengajarkan tanda bahaya kepada ibu agar segera membawa bayinya ketim medis bila timbul tanda bahaya. Selanjutnya bidan mengajarkan cara menyusui dan merawat bayi mereka.
2) Pada minggu pertama (sampai hari ke-7) bidan menanyakan keseluruhan keadaan kesehatan bayi, masalah-masalh yang dialami terutama dalam proses menyusui, apakah ada orang lain dirumahnya atau disekitarnya yang dapat membantu ibu. Bidan mengamati keadaan dan kebersihan rumah ibu, persediaan makanan dan air, amati keadaan suasana hati ibu dan bagaimana cara ibu berinteraksi dengan bayinya. Pada kunjungan ini bidan juga melakukan pemeriksaan fisik pada bayi. Jika bayi tidak aktif, meyusu tidak baik atau tampak kelainan lain, rujuk bayi kedokter atau klinik untuk perawatan selanjutnya.
2. Kunjungan II pada hari ke-8 sampai hari ke28


















ASKEB NEONATUS, BAYI DAN BALITA

No Jenis Ketrampilan Kreteria J TGL, TT & NAMA
D B M
M P S L 1 2 3 4 5
S A B
1 Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita (diatas 1 bulan)
1.1 Mengukur antopometri meliputi (BB, TB, LILA, LK, LD)
1.2 Melaksanakan DDST meliputi (motorik halus/kasar, bahaya personal/sosil)
1.3 Mengidentifikasi hasil pengukuran tumbuh kembang bayi/balita
1.4 mengisi KMS dan mengevaluasi hasil (tentang imunisasi, status gizi, pemberian makanan, dll)
1.5 penyluhan tentang APE, gizi, imunisasi untuk bayi dan balita secara kelompok
2 Imunisasi
2.1 Menyimpan berbagai jenis vaksin sesuai dengan raniat dingin (chold chan)
2.2 memberikan imunisasi dengan teknik yang benar meliputi
- BCG
- DPT dan POLIO
- Hepatitis B
- Campak
2.3 Evaluasi hasil imunisasi (mis, BCG)
2.4 Melaksanakan mantox test
3 Asuhan kebidanan bayi dan anak sehari-hari
3.1 Asuhan bayi (BBL) masa transisi 72 jam
- Penilaian AFGAR scor
- Pemeriksaan fisik bayi BBL
- Memonitor tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan)
3.2 Asuhan neonatal dasr (perawatan sehari-hari
a. Merawat tali pusat
b. Mengenakan baju popok/celana
c. Memandikan
d. Membersihkan mata
e. Membersihkan telinga
f. Membersihkan hidung/mulut
g. Membersihkan nutrisi
- Membersihkan ASI dengan tknik menyusui yang benar
- Menyiapkan dan memberikan PASI melalui speen atau sdot
- Memberikan PASI melalui sonde
- Memberikan PASI melalui sendok
- Memberi PMT sesuai usia
h. Menyiapkan bayi pulang dari rumah sakit
i. Mencegah hipolemia metode kanguru
4 Asuhan Kebidanan bayi dan anak sakit
4.1. Mengukur tanda-tanda vital (meliputi tensi, nadi, suhu, respirasi
4.2. Merawat bayi dalam incubator
4.3. Memberikan kompres dingin/ hangat
4.4. Memasang lingkar abdomen
4.5. Memasang NG Tube
4.6. Melakukan retensi lambung
4.7. Memberikan 02 melalui
- Nasal catheter
- Masker (head box)
4.8. Memberikan Nebulezer
4.9. Memasang foly catheter/ kondom catheter
4.10. Mengambill darah vena/ vena fungsi
4.11. Memasang scalven
4.12. Membantu menyiapkan dan merawat bayi dengan foto therapy
4.13. Resusitasi pada bayi
- Melaksanakan langhak awal resusitasi bayi baru lahir (mencegah kehilangan panas, membuka jalan napas menimbang bayi)
- Melaksanakan VTP dan kompresi jantung
- Melaksanakan resusitasi dengan VTP
- Membantu melaksanakan endotrakreal tube
5 Membuat asuhan kebidanan pada bayi / balita dengan
5.1. Trauma persalinan (capul succededaneum cehal haematoom, branchial polsy, fracture calvicula)
5.2. Kelainan congenital (atresi ani, hernia diafragma, hisprung, lanbia palate sebrizis, hidro ciphalos)
5.3. Risiko tinggi / kegawat daruratan (asphyxia, BBLR, hypothermia, hypoglikemi, hypeerbilirubin, dll)
5.4. Msalah yang lazim timbul (icterus fisiologis, muntah/gumoh, oral trush, diare konstipasi, diaperrasin, dll)
5.5. Penyakit yang lazim timbul
- System persanfasan (bronchitis, pneumonia, TBC, ashma, opteri, dll)
- Gangguna system pencernaan (Ge, dysentri, typhus, gizi, dll)
- Penyakit darah (anemia, leukemia, dll)
- Gangguan sytem cardiovaskuler (penyakit jantung bawaan, penyakit jantung didapat)
- Penyakit tropic (DHF, tetanus morbili)
- Infeksi saluran kencing
5.6. Kecelakaan/ keracunan (gigitan binatang kemasukan benda asing, keracunan minyak tanah, dll)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar